Sunday, March 16, 2014

Ronaldo, dari Anak "Culun" hingga Superstar

Cristiano Ronaldo saat masih membela Sporting Lisbon.
DULU dia begitu culun, lugu, dan terkesan sederhana. Sebagai anak dari lingkungan orang miskin, naik pesawat pun tak pernah. Bahkan, dia belum pernah meninggalkan daerahnya, Madeira.

Itulah Cristiano Ronaldo kecil seperti terungkap dalam buku tulisan Luca Caioli, Ronaldo: The Obsession for Perfection.

Lalu, Fernao Sousa bagaikan godfather baginya dan memberi jalan perubahan besar dalam hidupnya. Ia menemani Ronaldo ke Lisabon pada 1997 untuk menjalani ujian di klub Sporting Lisbon. Ketika itu usianya baru 12 tahun.

Jika bisa memilih, dia memilih ke Benfica. Ini klub pujaan ayah dan saudara laki-lakinya. Tetapi, ibunya selalu memuja Sporting dan dia berharap anaknya akan sehebat Luis Figo.

Selain itu, tak mungkin Ronaldo melewatkan kesempatan besar diuji di salah satu klub terbesar Portugal itu. Sporting memiliki akademi sepak bola yang telah melahirkan nama-nama besar, seperti Paolo Futre, Luis Figo, dan Simao.

Sporting tertarik kepada Ronaldo. Dia sendiri yakin bisa diterima klub itu karena merasa memiliki bakat yang baik. Dia berpikir bisa membuat klub itu menyukainya. Tetapi, umurnya baru 12 tahun. Dan, ketika dia datang dan terlibat dalam latihan, kegairahan muncul.

Sang pelatih, Paulo Cardoso dan Osvaldo Silva, berada di sana mengamati permainan Ronaldo. Mereka sebenarnya tak terlalu tertarik oleh postur Ronaldo yang terkesan ceking. Tapi, begitu melihat aksinya, mereka langsung jatuh cinta. Sang bocah dari Madeira itu begitu lengket membawa bola dan bisa melewati dua atau tiga pemain lawan. Dia juga tak berhenti bergerak, seperti penampil tunggal yang bisa memainkan bola ke mana pun suka.

"Saya langsung menatap ke Osvaldo dan berkata, 'Anak ini berbeda. Dia memiliki sesuatu yang istimewa'," kata Cardoso.

"Dan, ternyata bukan hanya kami yang berpikir begitu. Pada akhir sesi latihan, semua anak mengerubungi dirinya (Ronaldo). Mereka tahu dialah pemain terbaik," tambahnya.

Para pelatih terkesan. Mereka ingin melihatnya bermain lagi pada hari berikutnya di Stadion Jose Alvalade. Kali ini, Direktur Akademi Sepak Bola Sporting, Aurelio Pereira, akan datang menyaksikan pertandingan.

"Dia sangat berbakat. Dia bisa bermain dengan kedua kakinya. Ia juga sangat cepat. Ketika bermain, bola seolah melekat tubuhnya," puji Pereira.

"Tapi, apa yang membuat saya terkesan adalah determinasinya. Kekuatan karakternya terpancar. Dia sangat bersemangat, tak takut, dan tak minder kepada pemain yang lebih tua. Dia punya nilai kepemimpinan yang hanya dimiliki pemain hebat. Ketika berada di ruang ganti, semua anak membicarakan dirinya dan ingin tahu dirinya. Dia memiliki semuanya. Sangat jelas dia lebih baik dari lainnya," puji Pereira lagi.

Pada 17 April 1997, Paulo Cardoso dan Osvaldo Silva kemudian menulis rekomendasi yang berbunyi: "Pemain yang memiliki bakat istimewa dan teknik luar biasa, terutama pintar mengelak dan membelokkan arah, juga punya gerakan hebat."

Artinya, Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro sudah lulus ujian. Dia bisa bermain di Sporting Lisbon, tetapi harus mencapai kesepakatan dengan Nacional da Madeira dulu.

Saat itu, Ronaldo memang milik klub Nacional da Madeira. Sementara klub itu telah berutang kepada Sporting sebesar 22.500 euro (sekitar Rp 268,4 juta) atas pembelian pemain muda, Franco.

Maka, Ronaldo bisa diambil Sporting sebagai pelunasan utang. Harga 22.500 euro untuk anak usia 12 tahun jelas terlalu berlebihan. Namun, Sporting merasa tak keberatan karena bagian dari investasi, dan Ronaldo adalah investasi besar.

Pada 28 Juni 1997, Pereira menyiapkan laporan baru, "Meski ini terkesan absurd untuk membayar anak 12 tahun sebesar itu, bakatnya sebanding dengan harga tersebut. Ini sudah terbukti selama ujian dan disaksikan semua pelatih. Dia akan menjadi investasi besar di masa depan."

Transfer Ronaldo ke Sporting berjalan lancar. Nacional da Madeira puas karena utangnya lunas. Sebaliknya, Sporting punya investasi besar.

Dan, benar. Pada 2003, Sporting bisa menjual Ronaldo ke Manchester United (MU) seharga 15 juta euro (sekitar Rp 178,9 miliar untuk kurs saat ini). Dia menjadi pemain pertama asal Portugal di klub itu.

Ronaldo segera menyatu dan menjadi bintang. Dia pun bisa menggantikan posisi kebintangan David Beckham yang akhirnya pindah ke Real Madrid. Bahkan, publik seolah segera melupakan Beckham karena kebintangan Ronaldo. Bersama MU, dia ikut menghadirkan tiga gelar Premier League, satu Piala FA, dua Piala Liga, satu Community Shield, satu Liga Champions, dan satu Piala Dunia Klub.

Sederet gelar yang cukup menghiasi kebesarannya. Anak yang tadinya culun itu telah berubah menjadi superstar yang kemudian dijual ke Real Madrid dengan rekor transfer tertinggi dalam sejarah sepak bola, yakni sebesar 94 juta euro (sekitar Rp 1,1 triliun). Nilai yang mengalahkan rekor transfer Zinedine Zidane kala dibeli Madrid dari Juventus.

Data Ronaldo
Nama lengkap:
Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro
Tempat/Tanggal lahir: Funchal, Madeira (Portugal), 5 Februari 1985
Tinggi: 1,86 m
Posisi: Gelandang/penyerang
Nomor kostum: 7
Klub: Andorinha (1993–1995), Nacional (1995–1997), Sporting Lisbon (1997–2002)   
Karier Senior: Sporting Lisbon (2002–2003), Manchester United (2003–2009), Real Madrid (2009–...)

Gelar Klub
Bersama MU

Juara Premier League (3): 2006–07, 2007–08, 2008–09
Piala FA (1): 2003–04
Piala Liga (2): 2005–06, 2008–09
Community Shield (1): 2007
Liga Champions (1): 2007–08
FIFA Club World Cup (1): 2008

Bersama Real Madrid
Juara Copa del Rey (1): 2010–11

Gelar Individu
UEFA Euro All-Star Team (1): 2004
Bravo Award (1): 2004
Pemain Muda Spesial versi FIFPro (2): 2004, 2005
Pemain Terbaik Portugal (1): 2006–07
UEFA Team of the Year (6): 2003–04, 2006–07, 2007–08, 2008–09, 2009–10, 2010–11
Pemain Terbaik Sir Matt Busby (3): 2003–04, 2006–07, 2007–08
FIFA FIFPro World XI (5): 2007, 2008, 2009, 2010, 2011
Pemain Muda Terbaik PFA (1): 2006–07
Pemain Terbaik PFA (2): 2006–07, 2007–08
Pemain Terbaik versi Fans PFA (2): 2006–07, 2007–08
PFA Premier League Team of the Year (4): 2005–06, 2006–07, 2007–08, 2008–09
Pemain Terbaik FWA (2): 2006–07, 2007–08
Pemain Terbaik Barclays (2): 2006–07, 2007–08
Premier League Player of the Month (4): November 2006, Desember 2006, Januari 2008, Maret 2008
Top Scorer Premier League (1): 2007–08
Barclays Merit Award (1): 2007–08
Top Scorer Liga Champions (1): 2007–08
Top Scorer Eropa (2): 2007–08, 2010–11
Penyerang Terbaik UEFA (1): 2007–08
Pemain Terbaik Klub UEFA (1): 2007–08
Runner-up Pemain Terbaik FIFA Club World Cup (1): 2008
Ballon d'Or (1): 2008
Pemain Terbaik Dunia versi FIFA (1): 2008
Pemain Terbaik Dunia versi FIFPro (1): 2008
Onze d'Or (1): 2008
Pemain Terbaik Dunia (1): 2008
FIFA Puskas Award (1): 2009
Top Scorer Copa del Rey (1): 2010–11
Top Scorer La Liga (1): 2010–11

sisi lain cr7



Apa yang ada di benak Kita, pada saat kita mendengarkan nama Cristiano Ronaldo (CR7)?
Pesepakbola terbaik saat ini?
Pemain termahal di dunia?
Seorang Playboy?
Pemain yang arogan / sombong?
Egois.. dsb?

Terlepas dari apapun yang anda pikirkan tentang CR7, hari ini kita tidak akan menceritakan tentang kemewahan yang dia dapatkan ataupun penghargaan â?? penghargaan yang dia dapatkan selama ini. Tetapi yang akan kita bahas adalah sisi lain dari CR7 yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang.
Kisah ini akan saya mulai pada saat CR7 masih kecil. Pada saat kecil, CR7 pernah bermain bersama salah satu klub junior yang ada di Portugal. Suatu hari, klub tersebut kedatangan scout (pencari bakat) dari Sporting Lisbon (salah satu klub terkuat dan terbesar di Portugal) untuk mencari bakat di klub tersebut. Kebetulan di klub tersebut, hanya ada 2 orang yang bersinar yakni CR7 beserta temannya yang bernama Albert Frantau.

Tim scout dari Sporting Lisbon hanya akan memilih 1 pemain yang berbakat saja dari klub tersebut. Akhirnya, tim Scout dari Sporting Lisbon memberikan tantangan kepada mereka berdua, â??siapa yang bisa mencetak paling banyak gol pada pertandingan selanjutnya..akan diterima di akademi Sportingâ??.

Dan pertandingan tersebut berakhir dengan skor 3 - 0, dengan kemenangan dari tim CR7. Pada pertandingan tersebut CR7 berhasil mencetak 2 gol dan temannya Albert mencetak 1 gol. Gol pertama di ciptakan oleh CR7, gol kedua diciptakan oleh temannya Albert. Dan proses terjadinya gol ketiga sangat unik, karena pada saat itu.. Albert sudah one on one dengan kiper lawan dan dia juga berhasil melewati kiper tersebut, hanya dengan tendangan yang ringan saja sebenarnya Albert bisa mencetak gol, tapi keputusan berbeda yang dipilih oleh Albert, dia mengoper bola tersebut ke kaki CR7, dan akhirnya CR7 yang mencetak gol tersebut. Pada saat pertandingan berakhir, maka CR7 pun di terima di akademis klub Sporting.

Setelah pertandingan selesai, CR7 bertanya kepada temannya Albert, â??Why?â??, dan Albert menjawab, â??Because Youâ??re Better Than Meâ??. Ternyata semua kesempatan dan keberhasilan yang diterima oleh CR7 disebabkan oleh pengorbanan dari seorang teman yang sangat luar biasa. Dibalik kesuksesan dari CR7, dia tidak melupakan pengorbanan dari temannya saat itu.
Suatu saat ada wartawan yang penasaran dengan cerita tersebut dan mencari tahu kebenaran cerita tersebut. Setelah melakukan pencarian akhirnya mereka menemukan teman masa kecil CR7 yang bernama Albert Frantau dan melakukan konfirmasi atas cerita tersebut. Albert Frantau pun membenarkan semua cerita tersebut. Yang menjadi pertanyaan para wartawan pada saat itu adalah kenapa Albert Frantau bisa memiliki rumah dan mobil yang cukup mewah padahal dia tidak bekerja dan tidak bermain sepak bola lagi? Dan dengan bangganya Albert mengatakan bahwa semuanya ini berasal dari CR7.

Ada pepatah yang mengatakan, â??Kacang lupa akan Kulitnyaâ??, tetapi CR7 tidak seperti itu. Biarpun dia sudah sangat terkenal dan kaya raya, dia tetap memperhatikan dan menghargai teman yang telah memberi kesempatan kepada dia pada waktu masih kecil.

Dari kisah CR7 diatas, kita dapat mempelajari satu hal yang sangat penting yaitu, Biarpun kita sudah sangat sukses dan kaya raya, kita tetap harus memberi penghargaan kepada orang-orang yang telah memberi kesempatan dan membantu kita mencapai kesuksesan. Kebanyakan orang terlena dengan kesuksesan yang telah mereka dapatkan saat ini dan melupakan orang-orang yang telah membantu mereka menuju kesuksesan saat ini.

Seorang CR7 yang sangat terkenal, dan banyak dikritik oleh karena sikap arogannya pada saat bermain sepak bola ternyata memiliki sisi lain yang jarang dimiliki oleh pemain lain. Semoga kisah singkat dari CR7 ini bisa memberi inspirasi kepada kita semua untuk belajar menghargai orang-orang yang telah membantu kita mencapai

Bocah itu meringis hingga matanya tampak segaris. Tubuhnya tergeletak, sambil memegangi dada. Ia kesakitan. Teman-temannya di lapangan bingung. "Cristiano, kamu tidak apa-apa?" tanya teman-temannya. Bocah itu tak menjawab. Ia tak sadarkan diri lagi. Pingsan, lalu dibawa ke rumah sakit. Dolores Aveiro lalu mendatangi tempat itu. Wanita paruh baya itu khawatir. "Ada apa dengan anakku," pertanyaan yang terus berputar di benaknya. Ia lalu bertemu tim dokter dan mendapat informasi bahwa ada yang salah dengan jantung anaknya. "Jantung anakku terus berdetak kencang, bahkan ketika ia tidak berlari. Tim dokter menggunakan semacam laser untuk mengatasi sumber masalah. Dia dioperasi pada pagi hari dan keluar sore harinya," cerita Dolores soal Ronaldo kecil. "Aku khawatir karena ada kemungkinan dia menyerah bermain sepakbola. Tapi, pengobatan berjalan baik dan beberapa hari kemudian dia kembali latihan lagi." "Cristiano tidak khawatir sedikit pun. Dia tidak menganggap situasi itu serius. Tapi, aku punya ketakutan besar. Setelah itu, tampaknya pengobatan memungkinkan dia untuk berlari lebih cepat!" ungkap Dolores. Kejadian itu memang membuat Ronaldo yang baru berusia 15 tahun lebih kuat dari sebelumnya. Ia tak henti-hentinya berlatih. Di kepalanya cuma ada sepakbola. Baginya sepakbola adalah segalanya, termasuk jalan keluar dari kemiskinan. Ronaldo dilahirkan dari keluarga tidak mampu. Ibunya tukang masak, sementara ayahnya tukang kebun. Ia diberi nama Ronaldo karena ayahnya pengagum berat aktor sekaligus mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan. Masa kecil Ronaldo kurang bahagia. Ia tak punya mainan. Ia juga harus berbagi kamar tidur yang sempit bersama empat saudaranya. Di sekolah, Ronaldo termasuk anak yang cukup populer karena jago mengolah bola. Namun, ia dikeluarkan dari sekolahnya karena melempar kursi ke guru. "Dia tidak menghormati saya," kata Ronaldo. Ia tersinggung karena sang guru menyindir keluarganya yang miskin. Setelah keluar dari sekolah, Ronaldo kemudian membuat perjanjian dengan ibunya. Ia ingin fokus seratus persen di sepakbola. Dolores pun merestuinya. Ia memulai kariernya di klub amatir, Andorinha (1993–1995). Ia lalu pindah ke Nacional (1995–1997) dan mengantar klub itu menjadi juara turnamen lokal. Talentanya menarik perhatian pemandu bakat klub raksasa Portugal, Sporting Lisbon. Setelah tiga hari masa percobaan, Sporting akhirnya memutuskan mengontrak Ronaldo. Ia bertahan di klub itu selama lima tahun sebelum akhirnya pindah ke Manchester United pada 2003



Bocah itu meringis hingga matanya tampak segaris. Tubuhnya tergeletak, sambil memegangi dada. Ia kesakitan. Teman-temannya di lapangan bingung.

"Cristiano, kamu tidak apa-apa?" tanya teman-temannya. Bocah itu tak menjawab. Ia tak sadarkan diri lagi. Pingsan, lalu dibawa ke rumah sakit.

Dolores Aveiro lalu mendatangi tempat itu. Wanita paruh baya itu khawatir. "Ada apa dengan anakku," pertanyaan yang terus berputar di benaknya. Ia lalu bertemu tim dokter dan mendapat informasi bahwa ada yang salah dengan jantung anaknya.

"Jantung anakku terus berdetak kencang, bahkan ketika ia tidak berlari. Tim dokter menggunakan semacam laser untuk mengatasi sumber masalah. Dia dioperasi pada pagi hari dan keluar sore harinya," cerita Dolores soal Ronaldo kecil.

"Aku khawatir karena ada kemungkinan dia menyerah bermain sepakbola. Tapi, pengobatan berjalan baik dan beberapa hari kemudian dia kembali latihan lagi."

"Cristiano tidak khawatir sedikit pun. Dia tidak menganggap situasi itu serius. Tapi, aku punya ketakutan besar. Setelah itu, tampaknya pengobatan memungkinkan dia untuk berlari lebih cepat!" ungkap Dolores.



Kejadian itu memang membuat Ronaldo yang baru berusia 15 tahun lebih kuat dari sebelumnya. Ia tak henti-hentinya berlatih. Di kepalanya cuma ada sepakbola. Baginya sepakbola adalah segalanya, termasuk jalan keluar dari kemiskinan.

Ronaldo dilahirkan dari keluarga tidak mampu. Ibunya tukang masak, sementara ayahnya tukang kebun. Ia diberi nama Ronaldo karena ayahnya pengagum berat aktor sekaligus mantan Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan.

Masa kecil Ronaldo kurang bahagia. Ia tak punya mainan. Ia juga harus berbagi kamar tidur yang sempit bersama empat saudaranya. Di sekolah, Ronaldo termasuk anak yang cukup populer karena jago mengolah bola. Namun, ia dikeluarkan dari sekolahnya karena melempar kursi ke guru.

"Dia tidak menghormati saya," kata Ronaldo. Ia tersinggung karena sang guru menyindir keluarganya yang miskin.



Setelah keluar dari sekolah, Ronaldo kemudian membuat perjanjian dengan ibunya. Ia ingin fokus seratus persen di sepakbola. Dolores pun merestuinya.

Ia memulai kariernya di klub amatir, Andorinha (1993–1995). Ia lalu pindah ke Nacional (1995–1997) dan mengantar klub itu menjadi juara turnamen lokal. Talentanya menarik perhatian pemandu bakat klub raksasa Portugal, Sporting Lisbon.



Setelah tiga hari masa percobaan, Sporting akhirnya memutuskan mengontrak Ronaldo. Ia bertahan di klub itu selama lima tahun sebelum akhirnya pindah ke Manchester United pada 2003

tim utama

No.
Pos. Nama
1 Bendera Spanyol GK Iker Casillas Kapten [109]
2 Bendera Perancis DF Raphaël Varane
3 Bendera Portugal DF Pepe (wakil kapten)[110]
4 Bendera Spanyol DF Sergio Ramos (wakil kapten)[109]
5 Bendera Portugal DF Fábio Coentrão
6 Bendera Jerman MF Sami Khedira
7 Bendera Portugal FW Cristiano Ronaldo
9 Bendera Perancis FW Karim Benzema
11 Bendera Wales MF Gareth Bale
12 Bendera Brasil DF Marcelo (wakil kapten)[109]
13 Bendera Spanyol GK Jesús Fernández
14 Bendera Spanyol MF Xabi Alonso

No.
Pos. Nama
15 Bendera Spanyol DF Daniel Carvajal
16 Bendera Brasil MF Casemiro
17 Bendera Spanyol DF Álvaro Arbeloa
18 Bendera Spanyol DF Nacho Fernández
19 Bendera Kroasia MF Luka Modrić
20 Bendera Spanyol FW Jesé Rodríguez
21 Bendera Spanyol FW Álvaro Morata
22 Bendera Argentina MF Ángel di María
23 Bendera Spanyol MF Isco
24 Bendera Spanyol MF Asier Illarramendi
25 Bendera Spanyol GK Diego López

Dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No.
Pos. Nama
Bendera Turki MF Nuri Şahin (ke Borussia Dortmund)

No.
Pos. Nama
Bendera Rusia FW Denis Cheryshev (ke Sevilla)

Manajemen tim

Staf teknis saat ini


Carlo Ancelotti, pelatih klub saat ini.
Posisi Nama
Pelatih kepala Bendera Italia Carlo Ancelotti
Asisten pelatih Bendera Perancis Zinédine Zidane
Bendera Inggris Paul Clement
Pelatih kiper Bendera Italia Villiam Vecchi
Pelatih kebugaran Bendera Italia Davide Ancelotti
Bendera Italia Francesco Mauri
Bendera Italia Giovanni Mauri
Delegasi pertandingan Bendera Spanyol Chendo
Ahli pengobatan badan Bendera Spanyol Víctor García
Bendera Spanyol Pedro Chueca
Bendera Spanyol Daniel Martínez
Bendera Spanyol Juan Muro
Bendera Spanyol Javier Ignacio Santamaría
Dokter Bendera Spanyol Carlos Díez
Bendera Spanyol Joaquín Mas
Bendera Spanyol Francisco Javier Morate
Bendera Spanyol Jesús Olmo

Manajemen


Florentino Pérez, presiden klub saat ini.
Posisi Nama
Presiden Bendera Spanyol Florentino Pérez
Presiden kehormatan Bendera Argentina Bendera Spanyol Alfredo Di Stéfano
Wakil presiden 1 Bendera Spanyol Fernando Fernández Tapias
Wakil presiden 2 Bendera Spanyol Eduardo Fernández de Blas
Sekretaris umum Bendera Spanyol Enrique Sánchez González
Direktur umum Bendera Spanyol José Ángel Sánchez
Direktur kepresidenan Bendera Spanyol Manuel Redondo
Direktur hubungan kelembagaan Bendera Spanyol Emilio Butragueño
Direktur pengendalian internal dan audit Bendera Spanyol Carlos Martínez de Albornoz
Direktur ekonomi Bendera Spanyol Julio Esquerdeiro
Direktur komersial Bendera Spanyol Begoña Sanz
Direktur sumber daya Bendera Spanyol Enrique Balboa
Direktur operasi dan layanan Bendera Spanyol Fernando Tormo
Direktur komunikasi Bendera Spanyol Antonio Galeano
Direktur olahraga bagian sepak bola Bendera Spanyol Miguel Pardeza
Direktur olahaga bagian tim utama Bendera Perancis Zinédine Zidane
Direktur olahaga bagian basket Bendera Spanyol Juan Carlos Sánchez-Lázaro
Direktur komite nasihat hukum Bendera Spanyol Javier López Farre
Direktur sumber daya manusia Bendera Spanyol José María García
Direktur yayasan "Real Madrid" Bendera Spanyol Julio González
Direktur sosial Bendera Spanyol José Luis Sánchez
Direktur kepala protokol Bendera Spanyol Raúl Serran